Rabu, 19 Maret 2014

Untukmu Tuhan


Jika aku punya surat untuk seseorang, pastinya aku juga punya surat untukMu, Tuhan.
Terima kasih sudah berikanku hidup hingga detik ini dan mampu menuliskan surat ini untukMu. Kita sudah lama tak saling berpeluk ya. Jujur aku rindu sekali hangat dekapMu dalam sujud malamku. Hangat air mata yang jatuh dibalas dengan sejuk hati yang luar biasa. Benar, aku begitu mencintaiMu…

Tuhan, jangan biarkan aku jadi seseorang yang lemah, menjadi seseorang yang tak mengerti bagaimana harus bersyukur akan 
hidup. Lapangkan hati ini, perluaslah ruang sabar di dalamnya. Jernihkan pikiran ini,
agar aku tak selalu berfikir dangkal seperti yang lalu.
Begitu rapuh jiwaku tanpaMu, begitu kecil keimananku Tuhan.
Selalu saja merelakan air mata untuk hal yang seharusnya aku bisa lebih kuat. Aku terlalu lelah untuk menahan prasangka, Tuhan. Sudah bosan untuk jutaan alasan yang aku cipta sendiri agar jiwaku bisa tetap tenang.
Tuhan, sebentar lagi aktifitasku akan kembali seperti biasa.
Menuntut ilmu sesuai suruhanMu. Lancarkan semuanya. Semoga akan selalu lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Fokuskan fikiranku pada satu titik Tuhan, jangan biarkan terpecah untuk hal lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar