Akhir-akhir ini aku sulit tidur, selain banyak pikiran dan juga ada beberapa hal yang harus aku kerjakan, dan semua itu mengharuskan aku untuk tidak tidur sampai suara azan shubuh berkumandan di masing-masing kota kita, Membaca dan menulis ya hanya itulah yang bisa kulakukan, disamping membaca pesan singkat yang kau tulis dengan rapi dengan huruf dan tanda baca yang penuh dengan intonasi. dalam jarak sejauh ini tak banyak yang bisa kulakukan selain membaca dan menulis.
kita terus bertahan dan melewati semua yang memang tak pernah kita minta untuk terjadi. seperti takdir dia datang bagai pencuri, tanpa laporan permisi tiba-tiba datang menghapiri. iya ini bukan salahmu hanya salahku. aku dan kamu sudah tahu apa yang harus kita hadapi. lalu pantaskah mengeluh? Tidak. apa kau membaca ketidakyakinan? manusiawi jika memang mempunyai rasatidak yakin, karena seluruh yang terjadi di kolong langit ini memang penuh dengan ketidakpastian.
lalu apa yang hendak kita buktikan di mata orang banyak? masih tahankah kau melewati ini semua? hanya diri sendiri yang mengetahui perasaan hati ini. jika kuminta kau untuk tetap bertahan disampingku apakah kau mau ? aku yakin kau tidak akan mau karena kesakitan yang kau rasakan amatlah pahit karena ku. aku sudah menasehati diriku sendiri berkali-kali tidak perlu aku masuk ke dalam terwowongan yang tidak mempunyai ujung, juga tidak perlu aku masuk ke dalam lingkaran yang tidak ku tahu sudut-sudutnya. Jadi sudah berapa detikkah aku seperti ini? dengan aku yag tidak pernah tahu menentukan sikap, ya benar aku memang wanita yang bodoh.
aku merasa kamarku lebih dingin dari biasanya. kantung matakupun menebal, entah karena apa. bukan salahmu sungguh, kamu selalu bilang, sapamu diujung telephone untuk melepas kerinduan.
setelah semua yang kita lewati yakinkah ada surga diujung jalan sana? sesudah beberapa tikungan kita lalui akankah kita masih bertemu ditikungan yang lebih tajam?. tak ada yang pasti. kita hanya tahu melangkah dan melewati yang ada dikanan dan dikiri mempelajari yang ada di depan kita dan menerima yang harusnya kita pasrahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar