Di ujung malam seperti ini, perempuan pada umumnya sudah berbaring di tempat tidur. menarik selimutnya sampai ke bahu untuk melindungi diri dari kedinginan yang mencekam. ini salahku jika saat ini aku belum mau terpejam, akhir-akhir ini aku selalu sulit untuk tidur, sulitnya pun sama dengan memhami keinginanmu.
saat menulis ini aku habis memperhatikan isi kicauanmu untuk seseorang yang tak ku tahu siapa. seseorang yang tampaknya sudah dapat mengisi kekosongan hatimu, aku menebak-nebak dan karena teka-teki itulah aku menjadi terluka. seharusnya tak perlu ku ketahui rasa keingintahuanku. tak perlu lagi ku cari-cari kabarmu dari sudut dunia maya itu, tempat segala kemesraan bisa terjalin yang tak ku tahu apakah itu nyata atau hanya drama belaka.
hampir setiap malah atau bahkan setia saat aku masih sering merindukanmu, ingat betapa dulu kita pernah baik-baik saja. aku pernah kau bahagiakan, kauberi senyuman, kau buat tertawa juga terluka pada pertemuan kita belasan bulan yang lalu dan aku tahu semua ini salahku.
ingat kamu pernah bilang bahwa kamu tidak akan memiliki perasaan dengan wanita lain, tapi tampaknya semua itu tidak akan terealisasi secara nyata karena memang pada umumnya akulah yang memulai menghancurkan impian-impian serta kenangan indah kita. tanpa kau tahu bahwa dulu, waktu bersamamu hanya kaulah satu-satunya yang ku harapkan dan yang ku perjuangkan.
kuterima diammu dengan cuma-cuma, ku balas sikap dinginmu tanpa banyak suara, ku hargai bisumu yang hanya bisa munculkan tanya. aku ingin tahu apa yang ada dihatimu? aku ingat percakapan kita dikala itu, percakapan yang kata-katanya tidak akan aku lupa. ingat apa yang aku lakukan dihari ulang tahunmu pada awal november? itulah hal yang aku sesali selama ini aku masih terlalu takut untuk menyapamu, lalu aku lakukan hal sederhana yang bisa kulakukan, aku tak tidur hingga larut malam. pukul 12 segera kukirimkan kau kata-kata
Tapi, sekarang bukan lagi seperti dulu, aku ingat sekitar bulan agustus, dua ribu tiga belas, kita tak ada lagi komunikasi kabarmu hanya ku curi-curi melalui aku facebook, beritamu hanya ku dengar dari bertanya kesana-sini. jujur kalau kau mau tahu aku sangat tersiksa waktu itu,
aku bingung tak tahu apa yang harus aku lakukan lalu kularikan rasa Rinduku ke dalam tulisan disana aku bisa menangis pilu tanpa mengusikmu. aku Rindu kamu tampaknya kau masih tidak mau tahu lagi dengan yang aku rasakan ini. aku tidak bisa berbuat banyak selain menunggu kamu berbicara lebih dahulu. aku selalu kuat membisu meskipun ku tahu perasaan ini bodoh.
(y)
BalasHapusngomng ap?
BalasHapusapokinahhhh
BalasHapus-_-
BalasHapuskayak lagu NOAh Hahah
BalasHapusYang aku coment juga dongsss :D
BalasHapus