Sabtu, 12 April 2014

Tidak sempat

Aku masih merasakan sesak yang sama, aku tahu bahwa akhirnya aku akan sesedih ini aku berusaha menghindari air mata sekuat yang aku bisa tapi kau tahu au adalah wanita yang tidak kuat menahan setiap kesedihan
kamu tentu tau sedalam apa perasaanku dengan dia, aku dan dia tak lagi seperti dulu. sapaannya tak lagi sehangat dulu, senyumnya tak lagi semanis dulu, dan tawanya tak lagi serenyah dulu. aku tak tahu perubahan macam apa yang membuat sosok pria itu sangat berbeda.


mengetahui kenyataan yang mencekan seperti itu aku malas untuk tersenyum dan berbicara tentang perasaanku dengan orang lain, berbahagialah kamu bersama pria itu, pria yang selalu kubawa dalam cerita ceritaku. pria yang bagiku terlalu tinggi untuk kugapai, dan terlalu misterius untukku mengerti jalan pikirannya. setiap melihatmu dengan pria itu aku berusaha meyakinkan diriku, bahwa aku harus juga ikut bahagia melihatmu dengannya. sejatinya, cinta adalah ikhlas melihat orang yang kucintai bahagia meskipun ia tak pernah menjadikankupilihan satu-satunya.

tenanglah aku sudah mulai melupakannya, sudah ada seorang pria baru yang mengisi hatiku saat ini. yang kehadirannya bisa mengundang senyum dibibirku.

pria yang kini menjadi kekasihmu, selalu berbentuk gumpalan bayang-bayang diotakku, semakin aku berusaha melawan, semakin aku tak bisa menerima semuanya bahwa sekarang tak lagi sama. aku hanya berusaha mengerti yang terjadi dan berusaha pasrah dengan kenyataan yang memang harus kuketahui.
aku mohon jagalah pria itu dengan susah payah, dengan sekuat tenagamu. aku ingin kebahagiaanya tejamin olehmu, aku ingin dia bahagia bersamamu, disini aku tak bisa berbuat banyak selain membantu dengan Doa. aku tak sempat membuat dia tersenyum. tolong inilah permintaanku, bahagiakan dia dan buatlah dia selalu tersenyum. dan biarkan saja dia tak tahu ada seseorang yang diam-diam selalu mendoakannya dari sini.

1 komentar: